-->
Jum'at 20 Jun 2025

Notification

×
Jum'at, 20 Jun 2025

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Siapapun Ketum Terpilih, NU Terus Merajut Kebangsaan dan Keberagaman Tanah Air

Kamis, 23 Desember 2021 | Kamis, Desember 23, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-12-25T05:43:20Z
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung

Bandar Lampung (Dutamasyarakat.id ) -- Gelaran Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung menjadi magnet bagi masyarakat. Dalam Muktamar NU, suksesi pemilihan Ketua Umum PBNU dan perangkatnya menjadi satu hal yang ditunggu banyak pihak. Siapapun yang menjadi Ketua, harapannya mampu merajut kebangsaan dan keberagaman di tanah air.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung, Mohammad Bahrudin mengatakan sebagai sebuah forum bergabung dan bernaungnya para tokoh lintas agama. FKUB Provinsi Lampung berharap kepada siapapun yang terpilih sebagai ketua PBNU, dalam konteks merajut kebangsaan, agar tetap komtmen meneruskan cita-cita para pendiri dan pendahulu NU, yaitu menjaga NKRI sebagai bentuk final perjuangan bangsa Indonesia.


"Sebagaimana tercermin dalam slogan NU yang sangat populer yakni hubbul wathan minal iman, cinta tanah air itu sebagai cermin keimanan seseorang, dan juga seperti yg tersurat dalam bait bait mars NU Ya Lal Wathan," katanya kepada Lampost, Kamis, 23 Desember 2021.

Kemudian terkait dengan merajut keberagaman, agar NU lebih serius lagi mengimplementasikan tiga konsep ukhuwah (persaudaraan) yaitu ukhuwah diniyah-islamyah, relasi antar warga yang seiman-seagama. Lalu ukhuwah wathaniyah, relasi antar warga sebangsa dan setanah air. Kemudian ukhuwah basyariyah, yaitu hubungan dengan seluruh umat manusia apapun agama, kewarganegaraan mau identitas sosial lainnya.

Ia juga berharap bahwa tidak ada salahnya jika Ketua PBNU terpilih nanti meneladani pemikiran, kebijakan dan perjuangan KH Abdurrahman Wahid alias Gusdur yakni seorang Ketua PBNU pada masanya yang sangat fenomenal. Ide besar beliau tentang pribumisasi Islam, yang intinya bahwa Islam harus membumi sehingga dituntut akulturasi dan akselerasi dengan budaya lokal, dengan tetap menjaga kemurnian akidah. Dengan konsep ini, NU dan Islam yang didakwahkannya, diterima di segala segemen masyarakat.


Kemudian ide cemerlang Gusdur lain adalah bahwa diantara substansi ajaran semua agama, termasuk Islam, adalah humanisme, sehingga posisi seluruh warga bangsa adalah setara, apapun etnis, ras dan agamanya serta harus memanusiakan manusia. Dengan konsep ini, maka sangat logis jika NU menjadi sangat familier dengan tokoh lintas agama, ternasuk dengan Kong Hu Chu.

"Yang paling menarik terhadap pemikiran dan ide ide besarnya, Gusdur konsisten dan bahkan "mati matian" berjuang mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata," katanya. (TRI)


FOTO: Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung, Mohammad Bahrudin( Rls ).
×
Berita Terbaru Update