![]() |
Rekse Umu Romadhon Ketua Komisariat PMII UNTAG 45 BANYUWANGI Mahasiswa Fakultas Ekonomi |
PMII UNTAG 45 BANYUWANGI-Tak enaknya menjadi mahasiswa baru ketika menjadi objek per-ploncoan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) plonco merupakan mahasiswa yang mengikuti acara orientasi pengenalan kampus dalam makna negatif atau pengebirian mental dan tak jarang hingga adu fisik.
Calon mahasiswa tidak bebas ruang, mereka punya bekal pengalaman dan pengetahuan. Tentu secara naluriah apabila mendapat paksaan mereka bisa memproteksi (membentengi) diri. Ini bisa menyebabkan mahasiswa baru enggan berorganisasi.
Jika mahasiswa baru mulai enggan berorganisasi ini bahaya karena perang kita bukan pada kontestasi rekruitmen hingga menjelek-jelekkan organisasi lain. namun, musuh kita adalah ideologi radikalisme dan kapitalisme-imprealisme. Bahayanya jika mahasiswa tidak berorganisasi ini akan menjadi peluang besar ideologi-ideologi radikal merekrut dikemudian hari.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan organisasi mitra negara dalam penguatan ideologi. Dalam permenristekdikti no 55 tahun 2018 tentang pembinaan ideologi pancasila dalam kegiatan kemahasiswaa di perguruan tinggi organisasi ekstra kampus menjadi mitra kampus dalam penguatan ideologi.
Jika sahabat/i mahasiswa baru dilarang berproses di PMII hati-hati yang melarang sudah merebut kemerdekaan kalian untuk memilih dan salah-salah mereka dari kalangan radikal karena mahasiswa merupakan peluang besar untuk di doktrim faham radikalisme.
Tak boleh mahasiswa di kekang apalagi di batasi karena itu menutup ruang ekspresi mereka untuk secara merdeka berkumpul dan berproses. Jangan sampai mahasiswa baru menyesal nantinya.
Plonco sendiri menjadi penyakit laten saat pelaksanaan opspek. Marah Rusli (1920) menggambarkan perploncoan dalam novel siti nurbaya yang legendaris.
Marah Rusli menggambarkan plonco merupakan warisan kolinial (penjajah) belanda melalui karakter Samsul Bahri yang diplonco ketika menjadi calon pelajar sekolah dokter Jawa (STOVIA) di kota Batavia selama 3 bulan.
Sembilan alasan kenapa harus ber-PMII
Jangan sampai sahabat/i salah masuk organisasi karena cukup disayangkan jika nantinya tidak aktif. Memilah dan memilih organisasi yang sesuai dengan keinginan kalian adalah hak jangan sampai masih mahasiswa baru saja sudah di kebiri karena banyak organisasi ekstra lainnya.
Jangan sampai sahabat/i salah masuk organisasi karena cukup disayangkan jika nantinya tidak aktif. Memilah dan memilih organisasi yang sesuai dengan keinginan kalian adalah hak jangan sampai masih mahasiswa baru saja sudah di kebiri karena banyak organisasi ekstra lainnya.
Terlebih dahulu silahkan searching di google tentang PMII serta organisasi lainnya sebagai bahan referensi untuk menentukan dimana akan berproses.
Berikut alasan kenapa sahabat/i maba harus memilih PMII Untag 45 Banyuwangi.
Pertama menjaga tali silaturahim/ukhuwah
Dalam konsep islam ukhuwah merupakan persaudaraan yang harus dijaga dan ini menjadi peluang membangun koneksi yang lebih luas lagi mengingat PMII merupakan organisasi mahasiswa terbesar di indonesia. Panggilan sahabat-sahabati merupakan simbol kehangatan persaudaraan di PMII.
PMII di Banyuwangi ada di 7 kampus meliputi IAI Ibrahimy, STIB dan UBI, IAIDA, STAIDU, STES IHYA' ULUMUDDIN, UNIBA, dan UNTAG Banyuwangi.
Kedua Pancasila sebagai asas organisasi
Segala macam koreksi kritis terhadap dinamika kebangsaan PMII selalu berpedoman pada pancasila sebagai asas tunggal dan cita-cita organisasi. Bagi PMII pancasila telah final.
Ketiga menjaga tradisi islam nusantara
Mengutip jargon Bung Karno “Kalau jadi hindu jangan jadi orang India, kalau jadi orang islam jangan jadi orang Arab, kalau kristen jangan jadi orang yahudi, tetaplah jadi orang nusantara dengan adat-budaya nusantara yang kaya raya ini” termanifetasi dalam simbol ejaan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Artikulasi islam indonesia menjadi pengetahuaan indoktrinasi pada setiap kader.
Keempat takdim pada ulama
Sebagai pewaris risalah para nabi dalam menuntut kepada nikmatnya ilmu pengetahuan. Ini terbukti PMII di didirikan oleh para santri Nahdatul Ulama (NU) setelah mendapat restu dan saran dari ulama NU.
Kelima diskusi sebagai budaya organisasi
Bagi PMII tidak ada hari tanpa berdiskusi. Diskusi merupakan ruang mempertemukan gagasan-gagasan agar terlahir wacana-wacana alternatif. Diskusinya variatif dan tak selalu formal, ini membuat kader PMII bisa mewarnai forum-forum pada kelas perkuliahan maupun forum resmi.
Keenam melatih jiwa kepemimpinan
Masuk PMII anggota diberi tanggung jawab untuk melakukan kegiatan secara team dan menjalankan tanggung jawab sesuai tugas dan fungsinya. Ini memberikan kebiasaan serta kedewasaan menghadapi dan merencanakan sesuatu dengan baik.
Ketujuh dapat berfikir kritis transformatif
Kritis merupakan cara berfikir reflektif dan kritik terhadap gejala/problem yang terjadi. Tentunya segala apa yang terjadi terdapat akar yang melatar belakanginya sedangkan transformatif adalah kehendak perubahan terhadap kesalahan/ketidak benaran.
Delapan melatih kepekaan sosial
Lahirnya PMII sebagai wadah mahasiswa dengan fungsi controlnya (agen of control) sebagai pemuda terdidik dan bertanggung jawab membela hak-hak kaum lemah.
Kesembilan masuk PMII akan mendapat pengkaderan secara sistematis
Dalam grand design pengkaderan PMII terdapat formal meliputi MAPABA untuk menjadi anggota dan langkah awal masuk PMII, PKD sebagai kaderisasi dasar dan menyandang tugas sebagai kader pelopor, PKL sebagai kaderisasi tingkat lanjut dimana kader dibekali dengan pengetahuaan secara global.
Non-formal seperti pelatihan skill maupun soft skill seperti sekolah jurnalistik, pelatihan kewirausahaan, sekokah hukum, dll. Sedangkan Informal meliputi diskusi baik fakultatif (keahlian jurusan) maupun isu-isu sosial lainnya.