-->
Minggu 29 Jun 2025

Notification

×
Minggu, 29 Jun 2025

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Inilah Artikel Terbaik Pemenang Lomba Penulisan Artikel Harlah Kopri ke 54

Jumat, 03 Desember 2021 | Jumat, Desember 03, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-12-03T10:25:43Z
Tiga orang pemenang lomba penulisan artikel Harlah KOPRI ke 54

Ekonomi digital Indonesia diprediksi tumbuh hingga delapan kali lipat di tahun 2030. pertumbuhan ekonomi digitalnya itu sendiri akan tumbuh delapan kali lipat dari Rp632 triliun menjadi Rp4.531 triliun. E-commerce akan memerankan peran yang sangat besar, yaitu 34% atau setara dengan Rp1.900 triliun,(kemenkeu, 2021). 


Peralihan aktivitas offline ke online menyebabkan kebutuhan akan pekerja digital yang kian meningkat. Misalnya seperti bagaimana masyarakat masa kini semakin membutuhkan adanya e-commerce dan media sosial selama beraktivitas di rumah. 

Tentu hal ini mampu memberikan kemudahan bagi  para pengusaha ataupun seller untuk memperluas pemasaran produknya. Kini seller tidak hanya dilakoni oleh  lelaki, tetapi juga mulai dilakoni dan digemari oleh perempuan. dari segi efektifitas waktu dan tempat perempuan juga sangat diuntungkan. 


Terlebih bagi perempuan yan memiliki keterbatasan ruang gerak dikarenakan status pernikahan atau yang lainnya, internet dan akses online menjadi pilihan paling tepat untuk selalu update informasi, bahkan menjadi celah terluas untuk tetap berkarya, berkompetisi dan berinovasi. 

Menurut penilitian Dini Amalia ”konvergensi peran perempuan diera digital”. Dini menyimpulkan dalam penilitian ini bahwa Era digital menawarkan peluang sekaligus tantangan yang sama besar bagi perempuan. Kemudahan akses informasi dan pengetahuan tanpa mengenal batas memberikan kesempatan yang luar biasa bagi perempuan untuk berkontribusi aktif dan mengoptimalkan aktualisasi potensi diri. 


Perempuan di era ekonomi digital ini dituntut untuk mampu memiiki peran yang konvergen. Dituntut untuk memiliki dan menguasai lebih dari satu peran. Berbeda dengan asumsi publik yang terlanjur biasa menjadi tradisi, bahwa perempuan hanya mampu dan siap di ranah domestik, era digital memiliki poin plus yang membuka paradigma publik bahwa perempuan mampu dan credible untuk berinovasi dan berperan aktif di ranah publik. Kemampuan berkompetisi dan upgrade pola pikir menjadi jembatan peran konvergen 

perempuan. Konvergensi peran merupakan sebuah proses bertahap dalam meningkatkan kualitas dan potensi perempuan agar dapat bersaing dan produktif di era digital. 

Transformasi digital memberikan dampak positif dimana perempuan dituntut  untuk mengembangkan kapasitas dan kualitas dalam ranah inisiator dan kompetitor di bidang ekonomi publik. Dengan kata lain, agar tidak semakin tergilas diskriminasi politik dan ekonomi, perempuan harus memandang pentingnya digital. 


Hal ini tidak hanya sebagai bentuk aktualisasi potensi diri yang optimal untuk kepentingan peran di ranah publik, tetapi juga sebagai jembatan menambah wawasan dan eksplorasi pengetahuan seluas-luasnya dalam kapasitas peran perempuan di ranah domestik. 
Di era ekonomi digital Perempuan tetap tidak boleh melupakan eksistensinya sebagai pendidik generasi muda yang akan melanjutkan kontribusi di masa depan. perempuan tidak hanya dituntut untuk menginspirasi, tidak hanya menjadi kenangan dari bagian perjuangan emansipasi dan kesetaraan gender, lebih dari itu perempuan menjadi sosok inisiatif dari gagasan-gagasan inovatif untuk memaknai perempuan Indonesia diera global.


Diharapkan dunia digitalisasi tidak hanya dapat memudahkan para pelaku pengusaha atau seller dalam pemasaran produk nya tetapi  juga dapat memudahkan job seekers yang aktif berbisnis maupun berkarya didunia maya, Sehingga dengan mudah  rekurtmen job seekers ataupun menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi yang sesuai dengan kemampuannya sehingga dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian Negara yang secara tidak langsung dapat berdampak pada penurunan jumlah pengangguran di Indonesia. 
,
×
Berita Terbaru Update