Hadir sebagai narasumber Ibu Dr. Syarifah Ema Rahmaniah, M.Sc, Ed Kaprodi S2 Sosiologi Fisip Untan, Dra. Nurul Wahida, M.Si pengurus Muslimat NU Kalbar, Misrawi, S.Sos.I Komisioner KPU Kalbar, dan IPTU Inayatun nurhasanah, dan SH Kanit Pelayanan Perlindungan Anak Polresta Pontianak.
Siti Rohmani selaku ketua Kopri PMII Komisariat Untan mengatakan, Perempuan harus berani mengambil peran, percaya diri, berani, dan berani membuktikan bahwa dirinya bisa tampil terdepan serta lalu menjadi pemimpin. Sejarah terdahulu juga telah mencatat jika peran perempuan dalam melawan penjajahan belanda. Selain itu perempuan adalah pendidik untuk anaknya, bagaimana kualitas anak tergantung bagaimana seorang ibu mengajarinya. Ungkapnya.
Abdul Wesi Ibrahim sebagai ketua PMII Komisariat Untan menyampaikan akan pentingnya peran serta seorang perempuan bagi kehidupan, termasuk yang paling dasar bahwa seorang anak dilahirkan dari rahim seorang ibu. Ibu adalah Madrasatul ula, Madrasah pertama bagi seorang anak. Orang berhasil mencapai tujuan hidupnya tak pernah lepas dari motivasi seoranv ibu. Selain itu, bagi kalangan pemudi sudah saatnya mulai menempa diri untuk berani mengambil peran dalam beberapa leading sector. Perempuan tidak hanya berada dibalik layar seorang suami, tidak hanya berada di dapur, tapi harus berani mengambil peran dalam kehidupan setara dengam laki-laki. Bukan berarti melupakan suatu kodrat akan tetapi memotivasi diri terpacu untuk berfikir maju dan terdepan. Ujarnya.
Ibu Nurul sebagai pengurus Muslimat NU Kalbar menyampaikan bahwa perempuan harus mampu menjawab tantangan zaman, dalam tubuh muslimat sendiri ada cita-cita yakni kemandirian organisasi, adik-adik dari organisasi perempuan juga harus memiliki tujuan pencapaian yang tinggi. Pesan kami bahwa perempuan terutama mahasiswi sudah berfikir untuk meningkatkan kualitas diri untuk menghadapu tantangan di masa yang akan datang, Ungkapnya.