![]() |
Logo Muktamar ke 34 |
Bandar Lampung (dutamasyarakat.id) --- Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) yang rencananya digelar di Provinsi Lampung pada 23-24 Desember 2021 kembali terjeda menyusul adanya kebijakan pembatasan mobilitas publik pemerintah jelang akhir tahun.
Panitia dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masih mempertimbangkan opsi-opsi terbaik agar sidang permusyawaratan terbesar warga nahdiyin itu bisa dihelat secara khidmat.
Meski begitu, segenap persiapan tetap diikhtiarkan panitia nasional dan lokal dari mulai kelengkapan sarana prasarana hingga aturan yang akan dipakai dalam forum.
Dikutip dari NU Online, panitia sebelumnya telah menyodorkan tiga skema terkait kepesertaan. Pertama, muktamar akan dihadiri masing-masing dua orang dari setiap utusan. Mereka adalah utusan dari 34 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dengan total 68 orang, kemudian 521 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama/PCNU (1.042 orang), 31 Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama/PCINU (62 orang), 14 badan otonom (28 orang) dan 18 lembaga (36 orang) di tingkat pusat.
"Sementara dari PBNU terdiri dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a’wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang)," dikutip Lampost.co, Sabtu, 20 November 2021.
Dari hasil penjumlahan keseluruhan, maka total peserta dalam skema pertama terdiri dari 1.341 orang peserta.
Sementara dalam skema kedua, muktamar dihadiri masing-masing tiga orang yakni 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), serta 14 badan otonom (42 orang) dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat. Ditambah dari PBNU yakni unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a’wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang). Total menjadi 1.959 orang.
Untuk skema ketiga, muktamar dihadiri masing-masing empat orang, yakni 34 PWNU (136 orang), 521 PCNU (2.084 orang), 31 PCINU (124 orang), serta 14 badan otonom (56 orang) dan 18 lembaga (72 orang) di tingkat pusat. Untuk PBNU terdiri dari unsur syuriyah PBNU (32 orang), mustasyar (15 orang), a’wan (20 orang), dan tanfidziyah PBNU (38 orang).
Peserta dengan skema ketiga ini mencapai 2.577 orang. Dari total masing-masing skema, belum ditambah dengan jumlah kepanitiaan Muktamar Ke-34 NU sebanyak 336 orang.
Pilihan moderat
Setalah melalui musyawarah dan berbagai pertimbangan, panitia nasional akhirnya mengambil skema kepesertaan yang dinilai moderat dengan tiga orang utusan dari setiap PWNU dan PCNU.
Ketua Ketua Organizing Committee (OC) Muktamar ke-34 NU, KH Imam Aziz menjelaskan, masing-masing utusan tersebut terdiri dari rais syuriyah, ketua tanfidziyah, dan kiai non-struktural.
"Jadi satu orang rais syuriyah, satu orang ketua tanfidziyah, dan satu orang kiai kultural. Itu jumlahnya sekitar 2.000-an, dengan panitia sudah hampir 3.000. Kita ambil pilihan yang paling moderat. Kan ada pilihan dua sampai empat. Kita ambil yang tiga orang,” terang dia, beberapa waktu lalu.
Pilihan skema peserta dengan masing-masing tiga orang itu, berasal dari 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), serta 14 badan otonom (42 orang) dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat.
Ditambah pula utusan PBNU dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a’wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang). Maka total peserta sebanyak 1.959 orang. kemudian ditambah jumlah panitia sebanyak 336 orang, sehingga akan ada 2.295 peserta resmi yang menghadiri muktamar.
Kiai Imam mengatakan, utusan-utusan yang secara resmi telah ditetapkan itu harus mendaftar secara online (daring) yang bakal disiapkan oleh panitia. Pendaftaran ini berbasis nomor induk kependudukan (NIK) yang langsung terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi.
“Yang utusannya itu harus mendaftar online, lalu juga dari daftar online itu nanti ada basis NIK yang bisa masuk ke Peduli Lindungi, kita bisa lihat, sejarah vaksinasi. Jadi kalau peserta resmi, kita urusi benar. Tetapi kalau (peserta) yang lain-lain, terserah mereka,” tegas Kiai Imam.