Tulang Bawang Barat (dutamasyarakat.id) --- Jam'iyah Ahlith Thariqoh Al Mu'tabarah An Nahdlyyah (Jatman) merupakan salah satu organisasi badan otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU), yang bergerak di bidang Thariqoh, atau Tasawuf ketua atau Mudir Jatman, kabupaten Tulang bawang Barat provinsi Lampung, Ky, Nur Muslim menjelaskan.
Banyak sekali di Indonesia Jamaah Thariqah mencapai ratusan atau bahkan lebih, namun Thariqoh yang Mu'tabar dan di akui oleh PBNU hanya 45 Thariqoh saja sesuai dengan keputusan Muktamar NU 1931.
" Thariqoh Al Mu'tabarah atau Ahli sunah wal jama'ah inikan sekitar 40 an saja, untuk di Tulang Bawang Bawang Barat, setelah kita cek dilapangan tidak semuanya ada, yang paling mendominasi adalah Thariqoh Qadiriyah, Thariqoh Naqsyabandiyah, dan Thariqoh Syadziliyah dengan berbagai macam mursyid yang ada di Lampung maupun yang ada di Jawa," kata Imam Masjid Al-Forqon tersebut.
Menurutnya, dari ketiga Thariqoh tersebut memiliki cara pandang tersendiri dalam memaknai arti ber Thariqoh, namun memiliki tujuan yang sama meskipun beda fersi.
" Jika menurut mursyd saya Almaghfurlah KH. Ahmad Sodiq, Thariqoh adalah jalan keselamatan menuju akherat, kalau kita bicara soal aherat berartikan dunia sudah ada didalamnya kan begitu," kata Rois MWC NU Tumijajar ini.
Ky, Nur Muslim Menyimpulkan, organisasi Jatman adalah wadah dari berbagai macam Thariqoh yang Mu'tabarah, artinya Thariqoh yang diakui oleh NU yang tentunya dalam penggabungannya telah melaui berbagai macam syarat sehingga bisa dikatakan Mu'tabarah.
"diantara adalah sanad sanad yang Muttashil sampai pada Rosulloh SAW," jelasnya.
Di kabupaten Tulang Bawang Barat, Jatman berkembang sangat pesat, meskipun dari 45 Thariqoh yang Mu'tabarah tersebut, hanya tiga Thariqoh yang nampak sering melakukan kegiatan kegiatan bersama dalam satu tempat, seperti saat terlihat di Masjid Tiyuh Marga kencana Kecamatan Tulang Bawang Udik, Selasa 26 Oktober 2021 kemarin.
" Yang sudah sering mengadakan kegiatan itu ya 3 Thariqoh tadi, seperti kegiatan Khususiyah, atau Tawajuhan seperti hari ini yang sudah jelas, mungkin ada satu dua lainnya tetapi, gerakannya tidak nampak karena masih sedikit atau mungkin masih menginduk di luar daerah," ujarnya.
Meskipun terdapat perbedaan, dari sisi guru - guru Thariqoh yang membaiatnya, bahkan cara mengamalkan ajaran Thariqoh, namun nampak sekali syar kebersamaan saat para pelaku tasawuf ini melakukan kegiatan bersama setiap tiga bulan sekali.
" Ya, sebenarnya amalan semua aliran itu sama dalam mengamalkan kalimat Zikir nafi isbat, yaitu kalimat, "Lā ilāha" yang berarti "Tiada Tuhan", Lailahaillah, dan kalimat Allah, Allah, Allah, bahkan ada yang hanya Hu,Hu,Hu yang Hunya kembali kepada Allah, yang membedakan hanya cara dan waktu mengamalkan kalimat tauhid itu, ada yang bersifat jaher lahir, ada juga yang jaher ada yang siri." kata beliau.
Dijelaskanya, inti dari mengamalkan ajaran Thariqoh adalah untuk membangun Tazkiyatun nafs yang berarti membersihkan jiwa, memperbaikinya dan menumbuhkannya agar menjadi semakin baik serta mengembangkan potensi baik jiwa manusia.
" Membersihakan jiwa dari sifat sifat yang tercela, maka dalam kitab kitab Tanwir al-Qulub ada bab kita diperintahkan untuk menghiasi jiwa dengan sifat sifat yang baik dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi, kalau bersih total ya sulit, tapi mengurangi sifat sifat yang saiat atau yang buruk. dengan cara berthoriqoh itu tadi. karena ada sifat sifat yang buruk seperti iri dengki itu tidak akan hilang kecuali dengan jalan Thariqoh atau tasawuf, dengan melazimkan dzikir Lā ilāhaillah,"
Untuk dapat istikomah dalam Thoriqoh dikenal dengan bai'at, meskipun menurutnya bai'at adalah sunah tetapi mengamalkan setelah kita bai'at akan menjadi wajib bagi para pengamal ajaran Thoriqoh.
"Tujuannya hanya satu, biar kita ini bisa istiqomah, karena apapun bentuknya kalau sesuwatu yang sunah itukan kadang kadang ya mengamalkan, kadang kadang yang tidak, agar bisa istiqomah ya itu tadi kita ikut berbai'at kepada mursyid yang sudah jelas sanadnya diakui," ujarnya.
Menurut Ky, Nur Muslim, diera saat ini sangat penting umat Islam khusunya warga Nahdlatul Ulama untuk ikut bai'at Thoriqoh, biar istikomah melafalkan lafadz kalimah toyibah tersebut.
" Yang nantinya akan melahirkan Akhlakul karimah, karena termasuk tasawuflah yang akan melahirkan akhlak ahlak baik kita. rasanya sulit tanpa jalur thoriqoh," ujarnya.
Dari data yang di himpun dari Pengurus Jatman, di kabupaten Tulang Bawang Barat, meskipun belum terdata secara rinci, jumlah pengamal khusnya Thariqoh Al Mu'tabarah An Nahdlyyah, lebih dari 5000 pengikut, tersebar atas dua zona wilayah utara meliputi kecamatan Lambu kibang,Way Kenanga, Batu Puti, Gunung Agung, Gunung Terang dan kecamatan Pagar dewa.
Sementaraitu diwilayah selatan kabupaten Tulang bawang barat, tersebar di kecamatan Tulang Bawang Udik, tulang Bawang Tengah dan kecamatan Tumijajar.
" Karena ada dua zona wilayah utara dan selatan, kalau di zona sini (selatan) ada 1000 lebih anggota, kalau seberang itu lebih banyak lagi karena disana ada enam kecamatan kurang lebih 5000an ada, apalagi pada waktu ada acara khususiyah ataupun tawajuhan yang bersifat kumpul sampai membutuhkan beberapa tarub," pungkasnya.
SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA JATMAN TUBABA
Struktur Jam'iyah Ahlith Thariqoh Al Mu'tabarah An Nahdlyyah, resmi terbentuk pada tanggal 22 April 2011, atau 18 jumadil Awwal 1432 hijriyah, melalui surat keputusan Idaroh Aliyyah Nomor : AL.23/0-SK/IV/'11. tentang pengesahan Idaroh syu'biyyah Jam'iyyah Ahlith Thariqoh Al Mu'tabarah An Nahdlyyah kabupaten Tulang Bawang Barat provinsi Lampung. yang tandatangani oleh KH.Drs.Chabib Thoha,MA selaku mudir'am dan Kh. Muhammad Masroni, sekertaris jenderal, Kh. Habib M,Luthfiy ali bin Yahya, selau ro'is Am dan Kh.Ahmad Zaini Mawardi, sebagai katib 'Am.
" Dan Alhamdulillah, ditahun kepengurusan kami, tepatnya pada tanggal 06 April 2015, Idaroh syu'biyyah Jam'iyyah Ahlith Thariqoh Al Mu'tabarah An Nahdlyyah kabupaten Tulang Bawang Barat, resmi tercatat dan terdaftar sebagai salah satu organisasi Agama di kantor badan Kesatuan bangsa dan Politik daerah kabupaten Tulang Bawang Barat, dengan nomor 220/60/III.05/TBB/IV2015," kata, ustadz, Gunawan, mantan sekretaris tsani Idaroh syu'biyyah Jam'iyyah Ahlith Thariqoh Al Mu'tabarah An Nahdlyyah kabupaten Tulang Bawang Barat masa khidmah tahun 2011 -2015.
Adapun susunan pengurus Idaroh syu'biyyah Jam'iyyah Ahlith Thariqoh Al Mu'tabarah An Nahdlyyah kabupaten Tulang Bawang Barat pada masa itu diantara ketua majles ifta, Drs, Saefulloh Susunan, Rois ifadliyyah Kh. Abdolah Bahruddin, Imdlo'iyah sebagai mudir, Ky, Symasuri (Alm), dengan sekretarisnya Ky, Nur Kholis, dan tujuh orang Imdadiyyah.
" Keberadaan Jam'iyah Ahlith Thariqoh Al Mu'tabarah An Nahdlyyah kabupaten Tulang bawang Barat di perkuat dengan ke ikut sertaan sebagai peserta aktif pada pelaksanaan Muktamar ke XII Jam'iyah Ahlith Thariqoh Al Mu'tabarah An Nahdlyyah dan Halaqoh II Ulama Thoriqoh luar Negeri pada tanggal 23-27 Desember 2017 bertempat di pekalongan Jawa tengah," ungkap ky. Gunawan, alumni PKPNU Angkatan pertama kabupaten Tulangbawang Barat ini.