-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

PKC PMII Kalbar Gelar Do'a Bersama Dan Tuntut Oknum Anarkis

Senin, 30 September 2019 | Senin, September 30, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2021-09-29T12:03:00Z

PMIIKalbar. Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kalimantan Barat menggelar Do'a Bersama yang dilaksanakan di Bundaran Degulis Untan, Jum'at malam (27/9).

Kegiatan tersebut diikuti oleh rekan-rekan Cipayung Plus (PKC PMII Kalbar, DPD IMM Kalbar, BADKO HMI Kalbar, DPC. PMKRI Pontianak, DPC. GMKI Pontianak, DPC. Hikmabudi Pontianak), ratusan kader berpartisipasi dalam kegiatan ini. Hadir juga Wakapolda, Dir Intel Kalbar, Kapolresta Kota Pontianak dan jajarannya.

Kegiatan tersebut diawali dengan Sholat Ghoib yang di Pimpin langsung oleh Wakapolda Kalbar Brigjen. Pol. Imam Sugianto , kemudian dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dipimpin oleh Hambali dan penyampaian pernyataan sikap dari pimpinan organisasi, selanjutnya sebagai penutup arahan dari Wakapolda.

Mu'ammar Kadafi menyampaikan bahwa kegiatan Sholat Ghoib, Tahlil dan Do'a Bersama merupakan bentuk bela sungkawa sedalam-dalamnya atas kepulangan sahabat Randi yang wafat tertembak pada saat aksi.

"Semoga almarhum ditempatkan yang mulia disisi Allah SWT," harapnya penuh kesedihan.

Mu'ammar Kadafi juga mengatakan, bahwa pihaknya mendapatkan informasi terbaru mengenai di copotnya Kapolda Sulawesi Tenggara.

"Ini artinya merupakan tindakan tegas dari Bapak Kapolri. Kita berharap sahabat-sahabat di Kalimantan Barat juga bisa mengkaji dulu serta meredam sehingga situasi dan kondisi aman dan kondusif," ungkapnya.

Namun, lanjut Kadafi, tentunya kasus tersebut harus diusut secara tuntas, tangkap oknum dan pelaku penembakan serta tindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.

Diakuinya, bahwa mahasiswa yang menjadi korban penembakan oleh aparat kepolisian tersebut, merupakan kader aktif PMII Universitas Hula Oleo (UHO) Kendari Sulawesi Tenggara.

"Sahabat-sahabat, saya jelaskan bahwa almarhum (Randi) merupakan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia kampus UHO dan kader aktif sebagai Pengurus Rayon. Namun siapapun Almarhum yang jelas kita lakukan seperti ini sebagai bentuk  nilai-nilai kemanusiaan bagi kita semua," jelasnya.

Selain itu, Ladafi juga mengucaokan terima kasih kepada wakapolda yang telah bersedia menjadi Imam Shalat Ghoib.

"Saya sampaikan terimakasih atas kehadiran serta kesediaannya menjadi Imam Sholat Ghoib Bapak Wakapolda Kalbar Brigjen. Pol. Imam Sugianto serta terima kasih kepada sahabat-sahabat PMII maupun rakan-rakan Cipayung plus yang hadir pada malam ini," ucapnya.

Ada beberapa poin yang menjadi pernyataan sikap Cipayung Kalimantan Barat.

1. Mengucapkan Duka sedalam-dalamnya atas kepulangan Sahabat Randi.

2. Mendesak Kapolri segera mencopot Kapolda Sulawesi Tenggara.

3. Menindak tegas oknum polisi yang melakukan penembakan sesuai hukum yang berlaku.

4. Mengutuk keras segala tindakan represif aparat kepolisian.

Wakapolda Kalbar Brigjen. Pol. Imam Sugianto (mantan Ajudan SBY)
menyampaikan, dalam sambutannya bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan pada malam tersebut.

"Atas nama Kapolda Kalbar dan seluruh jajaran kami mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya salah satu kader PMII dan aktivis mahasiswa lainnya di Sulawesi Tenggara," ucapnya.

Ia pun nantinya akan menyampaikan tuntutan-tuntutan dari Cipayung Kalbar.
Sebagaimana disebutkannya, bahwa untuk mengungkapkan pelaku tersebut membutuhkan waktu kurang lebih 1 minggu.

"Tentu kami akan menyampaikan ke Kapolda beberapa tuntutan dari adik-adik Mahasiswa ini, kami berharap adik-adik Mahasiswa juga bersabar kasi waktu kurang lebih 1 minggu kepada kami untuk menggungkap siapa oknum yang melakukan penembakan, kita serahkan ke tim mabes polri untuk berkerja, info terbaru Kapolda Sulawesi Tenggara sudah di copot oleh Kapolri, ini menandakan keseriusan dalam mengawal kasus tersebut, berharap adik-adik di Kalbar saling menjaga situasi dan kondisi tetap kondusif," tukasnya.


Rika/Rokib
×
Berita Terbaru Update