Acara mitung ndinani atau nujuh hari kematian, di NUsantara bisa dibilang ciri khas amaliah warga NU, amaliah ini bukanlah amaliah bid'ah seperti tuduhan orang-orang wahabi, karena amaliah inijuga dilakukan oleh para sahabat Nabi SAW, para tabiin dan para salafus sholih, sebagaimana pernyataan imam Ahmad bin Hanbal dalam kitabnya az-Zuhd yang dikutip oleh imam Suyuthi dalam kitab al-Hawi lil Fatawi, Juz 2, Hal 178.
Sebagai rasa hurmat dan ta'dzim, juga nyadong doa dari Allah SWT, PWNU Lampung menggelar acara nujuh hari wafatnya KH. Hasyim Muzadi 25/03/2017, meskipun sedikit terlambat, karena yang terpenting adalah doanya, semoga beliau husnul khotimah, diampuni segala dosanya dan dilipat gandakan pahala kebaikannya.
Hadir dalam acara tersebut, semua jajaran kepengurusan PWNU Lampung, Banom seperti IPPNU,IPNU dan Muslimat Nahdlotul Ulama, juga pengurus=pengurus lembaganya, seperti Lembaga Bahtsul Masail Nahdlotul Ulama (LBMNU), Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTNNU), Robithoh Ma'hadil Islamiyah (RMI), Lembaga Waqaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama (LWPNU) dan lain-lain.
Acara tersebut diawali dengan pembukaan, pembacaan tahlil, do'a kemudian sambutan dari Ketua Tanfidziyah PWNU Lampung KH. RM. Sholih Bajuri, irsyad dan arahan dari Rois Suriyah PWNU Lampung KH. Muhsin Abdillah, lalu acara dialog dan ditutup dengan doa lagi. (red.)