12 tahun sudah jasadmu bersemayam bersama kakek dan ayah ibumu, Bapak. Sudah memenuhi harapan yang Bapak lontarkan dua minggu sebelum Bapak berpulang: "Bapak ingin Tebuireng kembali ramai, menjadi jujugan warga NU" Hadirmu membawa jutaan manusia setiap tahun ke tempat ini, mendoakanmu sebagaimana engkau selalu mendoakan para kekasih Allah di makam-makam mereka di seluruh penjuru Nusantara.
12 tahun, Bapak tak lekang dari kehidupan kami. Karena Bapak lebih dari sekadar jasad. Karena Bapak adalah wujud nilai-nilai luhur yang dihidupkan. Karena Bapak adalah gagasan-gagasan akan kemanusiaan yang Bapak idealkan. Karena Bapak adalah perjuangan itu sendiri.
Maka di mana ada nilai-nilai luhur yang sedang dirawat, di sanalah Bapak. Di mana ada kemanusiaan yang terkoyak, di sanalah Bapak. Di mana ada perjuangan, di sanalah Bapak.
Engkau bermukim dalam perjuangan menuju Indonesia yang adil makmur sentosa, menuju Islam rahmatan lil'alamin, menuju peradaban dunia penuh rahmat dan perdamaian.
12 tahun.... rupanya tak berarti apa-apa.. al-fatihah.
