![]() |
Baliho politisi berjejer di arena muktamar Nahdlatul Ulama (NU) khususnya di lokasi pembukaan acara, Lampung Tengah (Lamteng). Namun, baliho politisi yang mendominasi adalah baliho bergambarkan ketua umum DPP PKB Muhaimin Iskandar. |
Lampung Tengah ( dutamasyarakat id) -- Baliho politisi berjejer di arena muktamar Nahdlatul Ulama (NU) khususnya di lokasi pembukaan acara, Lampung Tengah (Lamteng). Namun, baliho politisi yang mendominasi adalah baliho bergambarkan ketua umum DPP PKB Muhaimin Iskandar.
Berdasarkan keterangan yang diterima Lampung Post, baliho Gus Ami –sapaan akrab Muhaimin Iskandar- berjejer sejak jalan Soekarno Hatta, Terbanggi Lampung Tengah, hingga ke lokasi acara pondok pesantren Darussa’adah. Apalagi, tak jauh dari lokasi acara berdiri megah kantor DPC PKB Lamteng. Kantor ini juga dijadikan dapur umum tempat muktamirin mampir, sekadar sarapan atau menyeruput kopi khas Lampung.
Di kantor DPC PKB Lamteng ini, baliho berukuran besar sekitar 4x6 meter berdiri. Disampingnya, ada foto ketua DPW PKB Lampung Chusnunia. Sementara baliho lainnya sepanjang jalan menuju lokasi muktamar tidak berlogo partai.
Salah seorang pengurus PKB Lampung Ahmad Basuki mengatakan ia tidak tahu siapa yang memasang baliho tersebut. Mantan ketua DPC PKB Lampung Timur ini mengaku, sejak sepekan sebelum digelar acara Muktamar NU di Lamteng, baliho dan bendera PKB memang sudah terpasang.
“Tidak ada instruksi khusus di internal partai memasang bendera partai atau baliho ketua umum, tetapi memang mungkin karena antusias warga, kecintaan pendukung, memasang sendiri baliho Gus Ami,” ujarnya.
Adapun Baliho Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar bertuliskan “Musyawarah Mufakat tradisi NU.” Hal ini, kata dia menunjukkan harapan PKB agar Muktamar NU berlangsung dengan musyawarah mufakat.
“PKB Lampung sejak awal menyatakan kesiapannya menyukseskan dan mendukung acara muktamar, karena itu kita sediakan dapur umum untuk makan dan minum serta posko Kopi Gus Ami, bahkan banyak muktamir dari luar daerah yang menginap di kantor DPC,” ungkapnya. (Rls).