Dua puluh dua titik jalan alternatif untuk mengurangi kemacetan dan mobilitas warga di tengah perpanjangan PPKM Level 4 kota Bandar Lampung masih terus berlangsung.
Kasat Lantas Polresta Bandar Lampung, AKP M. Rohmawan mengatakan saat ini masih menunggu Peraturan Walikota (Perwali) terkait perpanjangan penyekatan di Jalan Raden intan, Jalan Sudirman, Jalan Diponegoro, dan Jalan kartini.
"Penyekatan dan pengalihan masih terus berlangsung sampai saat ini, nunggu Perwalinya nanti seperti apa bentuknya apa tetap seperti itu, apa ada penambahan dan sebagainya,"kata dia, Minggu, 25 Juli 2021
Dua puluh dua titik penyekatan di Bandar Lampung dengan tujuan untuk mengurangi aktivitas masyarakat. Diharapkan agar masyarakat mengurangi aktivitas sampai tanggal 8 Agustus 2021 dengan tujuan memutus mata rantai penyebaran virus covid-19.
"Mohon maaf jika terganggu harap di maklum demi kepentingan bersama mengurangi penyebaran virus covid-19,"kata dia.
22 Jalan alternatif yang dimaksud ialah, kendaraan dari arah Jalan Raden Intan langsung berbelok ke arah Jalan Pemuda atau ke Jalan Pangkal Pinang. Dari arah Jalan Katamso ke arah Jalan Suprapto, dari arah Jalan Suprapto ke arah Gang Tamsis.
Dari arah Jalan Cut Nyak Dien ke arah Jalan Palapa, Jalan Suprapto ke Jalan Lindu, Jalan S Parman ke Jalan Sugiono, Jalan Ahmad Yani ke Jalan Ra Kartini, Jalan MH Thamrin ke Jalan RW Monginsidi, Jalan R Saleh ke Jalan RW Monginsidi, Jalan MH Thamrin ke Jalan P Diponegoro.
Jalan Raden Intan ke Jalan Katamso, Jalan Hos Cokro ke Jalan Kamboja, Jalan Tulang Bawang, ke Jalan Sriwijaya, Jalan Hos Cokro ke Jalan Tulang Bawang, Jalan Suprapto ke Jalan S Parman, Jalan Sudirman ke Jalan Sriwijaya, Jalan Sudirman ke Jalan TL Satelit, Jalan Sudirman ke Jalan Hos Cokro, Jalan Diponegoro ke Jalan Panjaitan. Lungsir.
Diketahui, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di wilayah Bandar Lampung diperpanjang hingga 8 Agustus 2021.
Sebelumnya, pemberlakuan kebijakan tersebut berlaku hingga 25 Juli 2021. Namun, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Lampung dr Hj Reihana mengatakan, pihaknya masih menunggu instruksi resmi dari Mendagri.
