“Jadi nanti orang bisa nulis disini, buat disertasi disini, nulis esai disini. Ini nanti ada perpustakaanya yang konek dengan perpustakaan nasional. Saya sudah kerjasama juga dengan monument pers Solo, disana ada perpustakaan digital media seluruh Indonesia,” ujarnya.
Sementara Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Perpustakaan Nasional Joko Santosa mengatakan, Kabupaten Magetan merupakan kabupaten literasi yang memiliki potensi besar melahirkan menulis mengingat satu tahun terakhir Kabupaten Magetan menghasilkan 1.000 judul buku. Keberadaan Graha Literasi di Magetan menurut putra asli dari Sarangan Magetan ini diharapkan akan membangun pusat peradaban intelektual di daerah dengan melahirkan produktifitas yang
akan berpengaruh kepada peningkatan SDM dan kesejahteraan masyarakat.
“kalau didaerah kita bangun gedung yang perpustakaan bagus bisa menjadi pusat peradaban dan intelektual daerah pasti akan menarik hal hal positif lainnya seperti soal penulisan, produktifitas soal kesejahteraan masyarakat harapanya seperti itu. Potensi Magetan besar sekali, sudah dicanangkan Kabupaten literasi potensi penulis besar sekali setahun bisa 1000 judul,” katanya. 
Kepala Dinas Arpus Kabupaten Magetan Suhardi mengatakan, pembangunan fisik gedung graha literasi yang terdiri dari 2 gedung dimana gedung 1 akan dibangun 1 lantai dan gedung 2 dibaggun 2 lantai dengan desain mataraman akan selesai tahun ini . Sementara untuk fasilitas perpustakaan dan fasilitas lainnya akan di laksanakan tahun 2022 mendatang. 
“Selesainya kalau tahun 2021 itu gedungnya, yang gedung 1 itu lantai 1 yang gedung 2 itu lantai 2. Rencanan tahun 2022 itu isinya, interiornya. Kemungkinan besar akan kami usulkan dari DAK.” katanya.
Graha Literasi yag dibangun di Km 10 Jl raya Magatan – Sarangan merupakan bantuan dari Perpustakaan Nasional dengan anggaranan dari DAK sebesar 10 miliar rupiah. (DmS/RIS)
