Tentang dua manusia yang menatap pada lara, memulai untuk saling bicara. Mengenang segala pahitnya lalu selalu mengiringi tiap jejak langkah untuk bergerak maju. Menghabat lajunya langkah, membuat semakin nelangsa. Sungguh seperti drama melodi yang rusak. Kita dua manusia, meratapi nasib yang tak mau berpihak pada kata bahagia. Memberikan suntikan patah hati tiap kali rindu menggebu,