-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

PMII dan GMNI Pontianak Melaksanakan Pesantren Kilat di Lapas Anak

Minggu, 11 Juni 2017 | Minggu, Juni 11, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2021-09-29T12:03:00Z

Pontianak, Kalbar-LAPAS merupakan tempat untuk melakukan pembinaan Narapidana, sudah sepantasnya Pemerintah mengambil sikap guna untuk memperbaiki Narapidana agar keluar dari perbuatan yang salah dengan cara di bina dan di didik.
Hukuman bukan hal terburuk yang dilakukan oleh pemerintah atas sebuah kesalahan, hal itu berguna untuk menyadarkan atas apa yang mereka lakukan.

Momentum Ramadan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pontianak bersama dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Pontianak mengadakan Pesantren Kilat (SANLAT) sekaligus buka bersama dengan tema "Membangun karakter berbasis Rohani" bersama para warga binaan LPKA Pontianak, (05-10/06/17) Jalan Adi Sucipto Pontianak.

Menurut ketua Cabang Kota Pontianak Sahabat Mussolli LAPAS merupakan tempat yang sangat tepat dilaksanakannya Pesantren Kilat.

"Kegiatan pesantren Kilat ini sangat positif dan Alhamdulillah sangat disambut baik oleh LPKA dan  anak-anak disini merespon dan berharap kedepan bisa berubah diri menjadi lebih baik, berbakti ke pada orang tua serta bisa melanjutkan pendidikannya.
Kami melakukan SANLAT disini karena menurut kami adalah tempat yang tepat dilaksanakannya kegiatan ini dengan tujuan memberikan pengetahuan dasar ilmu agama karna wajib hukumnya bagi setiap individu muslim untuk mempelajari dan mengetahui ilmu agama dasar, karena tanpa pengetahuan agama yang benar, maka segala ibadah dan perilaku non-ibadah kita rawan kesalahan.
Pesantren Kilat di Lapas Anak ini baru pertama di laksanakan oleh PMII dan GMNI Kota Pontianak dan saya harap akan berkelanjutan kedepannya agar nanti ketika mereka keluar harapan kita bersama mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik", papar Mussolli.

Sementara, Ketua DPC GMNI Kota Pontianak Rhival Aqma Ryanda mengatakan "Saya menyambut baik dengan pesantren kilat ini sebab bisa menemukan ruang-ruang komunikasi dan di satu sisi mengetahui secara mendasar apa saja yang di butuhkan dalam konteks pengetahuan baik itu pembelajaran formal dan non-formal", kata Rhival melalui pesan WhatsApp nya.

"Dirinya juga berharap kepada anak-anak di LAPAS pasca terbebas nanti mereka bisa melanjutkan pendidikan kembali".

Penulis: Rika Artika

×
Berita Terbaru Update