Puluhan Mahasiswa Islam yang tergabung dalam Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Pontianak bersama orang tua Murid menggelar Aksi solidaritas Menolak penggurusan SDN 01 Pontianak Selatan untuk dijadikan lahan parkir Hotel Neo, Jum'at (05/05/2017).
Lokasi yang dilalui oleh peserta aksi diantaranya yang pertama dimulai di Bundaran Bambu Runcing Universitas Tanjungpura, yang kedua dipandu oleh anggota Kepolisian menuju Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pontianak serta Kantor Wali Kota Pontianak.
Ada 3 tuntutan Aksi yaitu Pemkot tegas memihak kepada dunia pendidikan, kedua mengusut tuntas kejelasan perizinan pembangunan Hotel Neo tanpa lahan parkir dan terakhir meminta Pemkot mencari alternatif lain jika menjadikan Pontianak sebagai kota baru tanpa mengorbankan SDN 01 Pontianak Selatan.
Saat tiba di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pontianak, Ketua PMII Komisariat Untan Abdul Wasi Ibrahim yang juga merupakan koordinator lapangan Aksi menyampaikan aspirasinya terhadap kedzoliman dunia pendidikan tersebut.
Lokasi yang dilalui oleh peserta aksi diantaranya yang pertama dimulai di Bundaran Bambu Runcing Universitas Tanjungpura, yang kedua dipandu oleh anggota Kepolisian menuju Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pontianak serta Kantor Wali Kota Pontianak.
Ada 3 tuntutan Aksi yaitu Pemkot tegas memihak kepada dunia pendidikan, kedua mengusut tuntas kejelasan perizinan pembangunan Hotel Neo tanpa lahan parkir dan terakhir meminta Pemkot mencari alternatif lain jika menjadikan Pontianak sebagai kota baru tanpa mengorbankan SDN 01 Pontianak Selatan.
Saat tiba di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pontianak, Ketua PMII Komisariat Untan Abdul Wasi Ibrahim yang juga merupakan koordinator lapangan Aksi menyampaikan aspirasinya terhadap kedzoliman dunia pendidikan tersebut.
"Telah diketahui bersama bahwa Hotel NEO dibangun tanpa disertai lahan parkir, seharusnya pemerintah mengkaji ulang apakah hotel NEO sudah sesuai aturan atau belum, jika tidak ada lahan parkir kenapa izinnya bisa terbit terlebih akan mengorbankan SDN 01 sebagai lahan parkir. Bayangkan saja pemerintah kita saat ini lebih mengutamakan kepentingan pengusaha daripada pendidikan. Melihat persoalan ini kita turun kejalan, kita bersuara dikantor DPRD dan sekarang kita masih berdiri tegak di Kantor Wali Kota dengan tanpa mengurangi semangat kami dalam mengawal ketimpangan kebijakan pemerintah kota yang tidak perduli dengan dunia pendidikan," ungkap Sahabat Mussolli ketua cabang Kota Pontianak usai dialog bersama Sutamidji Wali Kota Pontianak.
Rika Artika