-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Masya Allah Ekstrimis Budha Diduga Bunuh Puluhan Muslim Rohingya

Jumat, 17 Januari 2014 | Jumat, Januari 17, 2014 WIB | 0 Views Last Updated 2021-09-27T12:27:05Z
Masya Allah Ekstrimis Budha Diduga Bunuh Puluhan Muslim Rohingya
Rombongan Muslim Rohingya coba menyebrangi sungai Naf - AFP 

RMI NU, Media Pesantren,
Yangon Sekelompok massa Buddha menyerang sebuah kota terpencil di Myanmar dan membunuh perempuan dan anak-anak Muslim dengan benda tajam, demikian menurut kelompok hak asasi manusia Arakan Project dan seorang warga desa, Kamis. Menurut mereka, korban tewas diperkirakan lebih dari 12 orang.


Seorang pejabat pemerintah membenarkan bahwa situasi di kota itu tegang, namun menyangkal insiden ini memakan korban jiwa. Demikian dilaporkan oleh laman wall street journal yang mengutip AP.



Sebuah negara berpenduduk 60 juta orang yang mayoritas Buddha, Myanmar tengah kesulitan menangani kekerasan antar agama yang berlangsung selama hampir dua tahun. Konflik ini telah menewaskan lebih dari 240 orang dan memaksa sekitar 140.000 warga, yang sebagian besar Muslim, mengungsi.



Menurut Chris Lewa dari Arakan Project, konflik terjadi pada Selasa di negara bagian Rakhine. Arakan Project, sebuah kelompok advokasi, selama ini mendokumentasikan kekerasan yang dialami kaum minoritas Muslim Rohingya selama lebih dari satu dekade.



Lewa mengatakan gesekan kian memanas di Rakhine sejak bulan lalu saat biksu-biksu dari sebuah kelompok Buddha ekstremis yang dikenal dengan nama 969 datang ke negara bagian ini. Mereka mendorong pengusiran semua Muslim Rohingya lewat ceramah yang diumumkan dengan pengeras suara.



Seorang warga mengatakan provokasi ini disusul dengan penemuan tiga mayat oleh beberapa pengumpul kayu bakar di dekat desa Du Char Yar Tan.



Ketiga mayat diyakini bagian dari delapan warga Rohingya yang hilang setelah ditahan aparat beberapa hari sebelumnya. Pengumpul kayu bakar pun lantas memberi tahu teman-teman dan tetangganya yang datang ke lokasi mayat dan mengambil gambar dengan ponselnya, ujar seorang warga yang berprofesi sebagai guru bahasa Inggris sukarela ini.



Hal ini memicu tindakan keras aparat. Tentara dan polisi lantas mengepung desa, mendobrak pintu rumah warga, serta menjarah ternak dan barang berharga lainnya, demikian keterangan guru bahasa Inggris ini. Hampir semua pria melarikan diri dari rumahnya, meninggalkan perempuan, anak-anak, dan manula.



Lewa mengatakan sejumlah sumber melaporkan perempuan dan anak-anak Rohingya dibacok hingga tewas, namun jumlah korbannya masih simpang siur. Ada yang mengatakan setidaknya 10 orang tewas, ada juga yang mengatakan jumlahnya mencapai puluhan.



Sementara, guru bahasa Inggris yang dihubungi lewat telepon ini mengatakan 17 perempuan dan lima anak-anak tewas dalam konflik tersebut.



Juru bicara pemerintah negara bagian Rakhine, Win Myaing, mengatakan polisi mengepung desa itu untuk mencari rekan mereka yang hilang. Myaing mengaku tidak tahu bahwa ada warga yang tewas dalam peristiwa itu.



Khin Maung Than, seorang warga Muslim di desa tetangga, mengatakan telah mengunjungi Du Char Yar Tan dan tidak melihat tanda-tanda kekerasan atau kematian di sana. (mukafi niam)

Post: NU Online

×
Berita Terbaru Update