Tulang Bawang --- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kabupaten Tulang Bawang provinsi Lampung, berharap Musyawarah kerja Pengurus Majlis Wakil Cabang (MWC) Kecamatan Rawapitu, dapat melahirkan gagasan dan ide yang realistis bagi warga Nahdliyyin di kecamatan setempat.
Hal ini disampaikan oleh sekertaris PCNU Tulang Bawang, Taufik Wahyudi, saat membuka Musyawarah Kerja ke-1 MWC Rawapitu di Pondok Pesantren Darut Tauhid kampung Batang Hari pada tanggal 16 juni 2022 yang mulai pada pukul 10.00 WIB.
"Silahkan tuangkan ide dan gagasan yang realistis dan sesuai dengan kapasitas kader dan kebutuhan warga NU dalam setiap komisi-komisi," kata, Taufik, mewakili ketua cabang setempat, KY Dimyati Rifa'i, Jum'at (17/6/2022).
Salah satu kebutuhan yang dimaksudkan adalah percepatan pendataan warga Nahdliyyin masuk dalam data base perkumpulan Nahdlatul Ulama yang nantinya akan menjadi acuan dalam setiap kebijakan perkumpulan NU khususnya di kabupaten Tulang Bawang.
" Karena dengan bermodal data base itu kita dapat memetakan kader, potensi, serta peluang yang ada, semoga musker ini menjadi lebih baik dan membawa kemaslahatan untuk warga NU khususnya serta masyarakat Rawapitu pada umumnya," pungkasnya.
Selain PCNU, pembukaan Musker ini di hadiri oleh, Camat Rawapitu, Kapolsek Rawapitu, Pengurus Ranting se-kecamatan yang terdiri 9 kampung, Lembaga dan Banom NU (Muslimat, GP Ansor, Fatayat, Pagar Nusa, Lesbumi, LDNU, LTM NU dan Lazisnu) tingkat kecamatan yang ada di kecamatan Rawapitu.
Sesuai AD/ART perkumpulan NU Musker MWC minimal di lakukan sekali dalam satu periode jabatan, di MWC NU Rawapitu ini Musker hari ini adalah yang pertama (ke 1) pertama kali di lakukan.
Jalannya Musker, peserta akan dibagi dalam 6 komisi, terdiri dari: Komisi A (Kaderisasi) , Komisi B (Kesekretariatan dan GBHO), Komisi C (Rekomendasi Pemberdayaan Hukum Sosial dan Politik), Komisi D (Pengembangan Pemikiran Kritis Keagamaan), Komisi E (Pemberdayaan Sumber daya Pendidikan), Komisi F (Mobilisasi Dana Organisasi dan Pengembangan Organisasi serta Kemandirian Ekonomi Umat).
.