Jembatan gantung penghubung antara pemukiman warga yang berada diatas aliran way Biha di Pekon Biha kecamatan Pesisir Selatan kabupaten pesisir barat, ambruk. Jumat 6 Mei 2022. Akibatnya banyak warga dan kendaraan motor yang berada diatas jembatan itu saat peristiwa ikut jatuh ke sungai setempat.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun ada warga yang mengalami luka-luka dan dilarikan ke Puskesmas Biha untuk mendapat perawatan, serta delapan unit motor yang terendam masuk ke dalam sungai mengalami kerusakan.
Peratin (kepala desa) Pekon Biha, Rizkon Al-Huda mengatakan jembatan gantung berukuran panjang sekitar 60 meter lebar dua meter yang merupakan jalur alternatif penghubung antar pemukiman dari pemangku Biha tuha ke pemangku way Nipah,juga termasuk jalan untuk menuju lokasi wisata pantai di Pekon itu, sering dilalui warga setiap harinya di Pekon itu, ambruk akibat over kapasitas.
" Bukan putus, tetapi Lepas dari baut pengencangnya yang ada dibawah di kaki jembatan. Itu kelebihan kapasitas. kami para warga kan dari ngejalang kuburan (ziarah). Karena kuburan tua kami lokasi di seberang pemukiman kami.
Tadi pas kami sudah selesai dan hendak pulang sekitar pukul 09.00 wib. Tadinya memang warga mau diatur saat melewati jembatan itu, tetapi tetap gak bisa diatur, bahkan ada yang mau ngamuk. Namanya orang ramai. Ya akhirnya kami longgarkan (dibebaskan).
Saat dari ujung ke ujung jembatan itu penuh orang dan ada 14 motor diatasnya saat melintas. terlepas lah salah satu baut besarnya , menjadi rusak, tidak mampu menahan beban, untung gak ada korban. ada yang tenggelam dan satu orang luka luka. Delapan unit motor terendam masuk ke sungai sisanya bisa di selamatkan. Alhamdullilah tidak ada korban jiwa," kata Rizkon.
Motor motor yang terendam selanjutnya warga dibantu nelayan mencari ke dalam dasar sungai dan diangkat satu satu menggunakan perahu hingga semua motor tersebut berhasil diselamatkan meskipun kondisinya rusak, mesinnya menjadi terkunci.
Pihaknya saat ini melakukan pendataan inventarisir akibat peristiwa itu, melaporkan hal itu kepada camat dan pemkab pesisir barat, berharap pemerintah daerah dapat membantu menganggarkan perbaikan jembatan dan membantu para warga yang menjadi korban baik korban fisik maupun yang motornya rusak.
"Kami berupaya agar jembatan ini segera dapat di bangun diperbaiki lagi dan dapat digunakan. Kami sudah ke pak camat. Pak camat mengatakan ,kata pak sekda tolong dibuatkan usulan foto peristiwa kejadian itu," kata Rizkon.
Lanjut dia, jembatan gantung itu dibangun pada tahun 2009 dari dana PNPM zaman Preside SBY. Dan sekitar dua tahun lalu dilakukan rehab pada jembatan gantung itu.
"Dibangun dengan dana PNPM dulu tahun 2009. tetapi sekitar dua tahun lalu kami lakukan renovasi rehab karena lantainya sudah habis, platnya sudah habis. Cuma rehab empat seling besar yang ada di jembatan itu gak diganti. Pekerjaan rehab yang kami lakukan waktu itu, lantai Gelagar dan pemasangan seling angin," kata Rizkon.