Wakil Bupati Pringsewu melakukan peletekan batu pertama pembangunan Aula PGRI Kabupaten setempat. |
INILAMPUNG, Pringsewu -- PGRI Kabupaten Pringsewu membangun gedung aula di Kompleks Islamic Centre, Pekon Fajaragung Barat, Prigsewu.
Peletakan pertama pembangunan gedung aula PGRI itu dilakukan Wakil Bupati Pringsewu Fauzi, Senin (4-4-2022).
Gedung dibangun di atas lahan seluas 2.000 meter persegi ini, bersumber dari swadaya anggota PGRI Kabupaten Pringsewu.
Fauzi mengatakan gedung Aula Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pringsewu nantinya bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan terutama kegiatan para guru.
"Terkait pembangunan gedung aula PGRI ini, juga bisa bekerjasama dengan mitra-mitra PGRI lainnya," ujarnya.
Fauzi yang didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Pringsewu Purhadi dan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pringsewu Hipni juga mengatakan Pemkab Pringsewu bersiap-sedia untuk membantu.
Ketua PGRI Kabupaten Pringsewu Sakijo menjelaskan pembangunan gedung aula PGRI merupakan kelanjutan dari pembangunan sebelumnya. Gedung yang lama mulai dipergunakan pada 20 Mei 2017 bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).
Dia berharap pembangunannya berjalan lancar sesuai yang diharapkan. "Sebelum berakhirnya kepengurusan di 2024 nanti kami berharap pembangunannya bisa selesai sebagai persembahan pengurus saat ini,"harapnya.
Sakijo memaparkan, PGRI Pringsewu saat ini memiliki 2.875 anggota aktif dan 1.900 anggota pasif. Anggota PGRI sebagian berstatus sebagai guru honor.
"Berdasarkan aspirasi yang disampaikan melalui PGRI, para guru honor mengharapkan pemerintah daerah dapat memberikan SK Bupati Pringsewu. Hal ini dimaksudkan agar mereka dapat mendaftar menjadi peserta program Pendidikan Profesi Guru (PPG), guna memperoleh tunjangan sertifikasi," ujarnya.
Sakijo menambahkan, para kepala sekolah yang berada di organisasi PGRI juga mengharapkan memperoleh insentif dari pemerintah daerah berapapun nilainya, sebagai bentuk perhatian kepada mereka. Diakui, selama ini insentif berasal dari pusat dan bukan dari daerah.
Menurutnya, hal tersebut agar kualitas pendidikan di Kabupaten Pringsewu semakin meningkat. "Kabupaten Pringsewu merupakan daerah rujukan pendidikan di Provinsi Lampung setelah Kota Bandar Lampung dan Kota Metro. Dan bahkan menjadi satu-satunya kabupaten rujukan pendidikan untuk Provinsi Lampung,"katanya.
Menanggapi aspirasi yang disampaikan, Wabup Fauzi mengatakan bahwa terkait apapun, terutama masalah insentif dan lainnya, bahwasanya hal tersebut menyangkut banyak hal, misalnya terkait aturan atau regulasi.
"Kalau misalnya di daerah lain ada atau bisa, silakan untuk disampaikan saja ke pemerintah daerah melalui dinas terkait, sehingga hal ini bisa untuk dibahas secara bersama-sama," terangnya.(tyo)