-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Kemarahan Kadinas di SMPN 26 Purworejo Dinilai Jadi Preseden Buruk Dunia Pendidikan

Kamis, 24 Maret 2022 | Kamis, Maret 24, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-04-17T03:16:30Z

Mengadu ke Dewan, Komisi IV dalam Waktu Dekat Datangi Lokasi Kejadian

Kepala SMPN 26 Purworejo Kusnan
PURWOREJO, KABARJATENG.CO.ID - Kejadian kurang mengenakkan dialami civitas akademika SMPN 26 Purworejo saat menerima kunjungan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo Wasit Diono SSos. 

Kadinas yang baru menjabat tersebut, hadir dalam agenda penilaian kinerja kepala sekolah. Namun saat melihat ada anak tertidur di dalam kelas, Kadinas meluapkan kemarahannya dengan ekspresi berlebihan. Kejadian tersebut menimbulkan trauma bagi anak hingga dewan guru karena hal itu terjadi di hadapan kepala sekolah, guru, komite bahkan ada dua orang siswa yang turut menyaksikan. 

Kepala SMPN 26 Kusnan Kadari MPd saat dimintai konfirmasi di kantornya, Kamis (24/3/2022) menyayangkan adanya kejadian tersebut. Kusnan mengatakan, apa yang dilakukan Kadinas tersebut jauh dari etika yang dijunjung tinggi dunia pendidikan. 

"Hingga saat ini siswa kami yang menyaksikan kemarahan Kadinas masih mengalami trauma. Mungkin karena belum pernah menyaksikan ekspresi kemarahan yang seperti itu. Guru-guru juga masih sakit hati mendapat perlakuan seperti itu. Karena puluhan tahun mengabdi di dunia pendidikan, baru pertama kali ini mereka merasakannya," katanya. 

Kusnan menambahkan, meskipun maksud dari Kadinas mungkin baik, namun cara yang digunakan tidaklah tepat. Menurut dia, menyikapi anak yang tertidur di dalam kelas tidak bisa reaksioner apalagi dengan bahasa kemarahan yang tidak beretika dan tidak sesuai dengan pendekatan psikologi pendidikan maupun psikologi anak. 

"Saat kami tanya, anak yang tertidur itu tidak tidur. Namun menahan sakit karena perutnya keram. Mau izin keluar tidak berani," kata Kusnan.  

Selain itu, Kusnan juga menyampaikan bahwa sumber daya manusia (SDM) anak yang masuk ke SMPN 26 itu berasal dari 8 kecamatan sekitar. "Itu pun sebagian besar adalah anak-anak yang sudah mendaftar di sekolah lain, namun tidak diterima. Jadi bisa dibayangkan bagaimana kondisi sekolah kami yang butuh perlakuan khusus dalam menangani persoalan anak. Tidak bisa dengan marah-marah seperti itu," beber dia. 

Kusnan berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi di lembaga pendidikan di wilayah Kabupaten Purworejo. Ia juga meminta agar kepada Kadinas dapat menyadari kekeliruannya dan meminta maaf. 

"Kejadian tersebut merupakan preseden buruk bagi dunia pendidikan di Purworejo," tandasnya. 

Sementara itu, Kadinas Pendidikan dan Kebudayaan Wasit Diono saat dimintai konfirmasi menyampaikan bahwa apa yang terjadi di SMPN 26 itu intern Dinas Pendidikan. Apa yang ia lakukan adalah bentuk tanggung jawab dan pembinaan terhadap guru yang bernaung di bawah dinas yang ia pimpin. 

"Jadi saat saya ke sana, saya melihat ada anak tidur. Saat itu sedang TUC. Dua orang pengawas ada juga di sana. Anak itu kemudian saya bangunkan. Saya kemudian ke kantor. Guru pengawas saya minta untuk ke kantor dan saya berikan teguran di sana. Saat itu saya tidak tahu kalau ada siswa juga di kantor. Yang jelas itu merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab dari dinas untuk memberikan pembinaan. Jangan sampai ada guru melakukan pembiaran terhadap anak yang tidur. Tanggung jawab mendidiknya dimana? Jadi kalau tidak terima ya silakan," ucapnya. 

Abdullah
Komisi IV DPRD Purworejo Muhammad Abdullah, dikonfirmasi di kantornya mengatakan bahwa pihaknya telah menerima aduan dari pihak SMPN 26 terkait kemarahan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tersebut. Komisi IV selaku yang membidangi pendidikan, dalam waktu dekat mendatangi lokasi kejadian sekaligus memintai keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui kejadian tersebut. 

“Minggu depan kita agendakan datang ke lokasi kejadian untuk mendapatkan keterangan yang lebih jelas,” tegas Abdullah-politisi Nasdem. (*/dnl)

×
Berita Terbaru Update