 |
| Berita acara musyawarah bersama Masjid Al-Hidayah tentang penurunan sementara papan nama ormas Islam |
Banyuwangi --- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga ketua FKUB Banyuwangi KH Muhammad Yamin memastikan bahwa kejadian penurunan papan nama sebuah organisasi masyarakat berbasis Islam di Masjid Al-Hidayah, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, tak menimbulkan polemik sebagaimana beredar di media sosial.
Kiai Yamin menjelaskan, penurunan papan nama ormas tersebut sejatinya dikarenakan adanya miskomunikasi di tingkat lokal. Khususnya antara waqif (orang yang memberi waqaf) dengan nadzir (penerima waqaf).
"Waqafnya sejak awal diperuntukkan sebagai masjid yang dikelola secara umum. Seiring waktu kemudian, mungkin untuk keperluan administrasi atau apa, nadzirnya melibatkan ormas," terang Yamin.
Dari sinilah kemudian papan nama ormas tersebut muncul di Masjid Al-Hidayah. Oleh sebagian ahli waris waqif, warga dan jamaah masjid kemudian mengingatkan kembali tujuan awal dari waqaf tersebut. Setelah melakukan serangkaian mediasi mulai dari tingkat desa hingga kecamatan, akhirnya disepakati untuk melepaskan papan nama itu.
 |
| Berita acara musyawarah bersama Masjid Al-Hidayah tentang penurunan sementara papan nama ormas Islam |
"Saat ini masjid tetap dipergunakan seperti biasa. Semua aktivitas berjalan sebagaimana biasanya. Mulai salat jamaah, pengajian dan lain sebagainya," terang Kiai Yamin.
