Erupsi Gunung Semeru belum berakhir, tercatat terjadi dua kali gempa letusan pukul 06.00 WIB, Kamis, 16 Desember 2021. Selain itu, juga terjadi enam kali gempa guguran.
“Kemudian juga teramati asap kawah utama berwarna putih dengan insentitas tebal tinggi, sekitar 100 sampai 400 meter dari puncak,” kata Pembuat Laporan Gunung Api, Yadi Yuliandi, dikonfirmasi, Kamis, 16 Desember 2021.
Yadi juga melaoporkan adanya dua kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11 hingga 14 milimeter. Lama gempa tersebut sekitar 100-125 detik.
Di samping itu, juga terjadi enam kali gempa guguran dengan amplitudo 2 sampai tiga milimeter dan lama gempa 25-50 detik. Lalu tercatat pula satu kali gempa embusan dengan amplitudo tiga milimeter dan lama gempa 45 detik.
Yadi menyebut status Gunung Semeru saat ini masih berada di level dua atau waspada. Artinya, masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak boleh beraktivitas dalam radius satu kilometer (km) dari kawah/puncak Semeru. Kemudian juga menghindari aktivitas dengan jarak lima km arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan.
“Masyarakat hatus tetap mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Langkah ini sebagai antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya,” katanya.