Tulang Bawang Barat (dutamasyarakat.id ) --- Berbagai pertunjukan ditampilkan pada malam penutupan Tubaba Art Festival 2021, Minggu (14/11). Salah satunya ‘Musik Batu’.
Mengingat masih dalam masa pandemi COVID-19, malam puncak Festival Skala Internasional di Tulangbawang Barat, Lampung ini digelar secara tertutup.
Panitia membatasi hanya 50 tamu undangan yang bisa menghadiri penutupan Tubaba Art Festival di kawasan Uluan Nughik, komplek Rumah Baduy, Kecamatan Tulangbawang Tengah. Namun, masyarakat masih bisa menyaksikan kemeriahan malam puncak secara live streaming melalui kanal youtube Kominfo Tubaba.
"Festival yang digelar sejak 12-14 November ini melibatkan 200 seniman baik dari Tulangbawang Barat, luar kota, dan mancanegara," ungkap Direktur Sekolah Seni Tubaba, Semi Kita Anggara, Minggu (14/11).
Semi menjelaskan, Musik batu adalah instrumen batu yang dimainkan oleh 15 anak-anak Tulangbawang Barat.
"Batu dalam instrumen ini memanfaatkan dari batu sungai, dibentuk menjadi lempengan berbagai varian ukuran yang dimainkan dengan cara dipukul dengan bilahan batu yang lebih kecil, komposisi musik dari instrumen musik baru Tubaba menjanjikan satu penampilan yang mengesankan," jelasnya.
Selain itu, ada penampiolan MRMNMRS. Grup yang digawangi pemuda Tulangbawang Barat. Diantaranya; Panji (Bass),bersama dua koleganya lbev (vokal) dan Steven (Drum) akan menggebrak pada awal acara.
Lalu, komposisi dengan karakter kolaborasi kultural dalam pementasan "Duel Suling" Musisi Edythia Rio dan Romy Jaya Saputra masing-masing memainkan alat tiup Serdam (Lampung) dan Suling (Sunda).
"Seluruh rangkaian acara diakhiri dengan penampilan musik dari penyanyi belia dan berbakat Dere. Diharapkan, dengan digelarnya Tubaba Art Festival ini akan membawa dampak lebih baik kedepannya khususnya mengangkat nama Tulangbawang Barat," tegasnya.