![]() |
KH. Yahya Cholil Staquf mantan juru bicara Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. foto Istimewa |
Bandar Lampung (Dumas) -- Sejak awal berdiri Nahdlatul Ulama memiliki komitmen terhadap keutuhan NKRI. Terlebih dalam mengawal berjalannya sistem pemerintah agar tetap baik.
Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan, ke depan NU harus memainkan lagi fungsi sebagai penyangga sistem dan keutuhan NKRI. Hal tersebut sebagai wujud komitmen organisasi kemasyarakatan itu didirikan.
Karena itu agar efektif pemimpin PBNU, siapapun yang terpilih menjadi ketua PBNU menurut mantan juru bicara Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini tak boleh ikut terlibat dalam kontestasi pemilihan presiden maupun wakil presiden.
“Saya tak punya obsesi jadi presiden,” tegas Gus Yahya.
Diketahui, berdasarkan Munas yang digelar PBNU pada beberapa waktu lalu, Muktamar NU ke-34 akan digelar pada 23-25 Desember mendatang di Lampung.
Untuk persiapan itu, PBNU telah melakukan survei di sejumlah lokasi untuk pelaksaan hajat besar tersebut.
![]() |
Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf |
Hingga saat ini ada sejumlah nama yang mencuat dalan bursa pemilihan, salah satunya adalah Yahya Cholil Staquf. Nama sosok lainnya adalah Ketua PBNU saat ini Said Aqil Siradj dan Ketua Umum PWNU Jawa Timur Marzuki Mustamar.