BANDAR LAMPUNG (Dumas)--Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung menggelar konferensi kerja 2016-2021 di lantai III kantor PWI Lampung, Sabtu, 18 September 2021.
Agenda internal itu dalam rangka menyongsong Konfrensi Provinsi PWI Lampung yang dijadwalkan pada Desember mendatang untuk menentukan ketua dan kepengurusan PWI Lampung periode 2021-2026.
Dimana masa bhakti kepengurusan Ketua PWI Lampung Supriyadi Alfian habis pada November mendatang.
Turut hadir Kepala Dinas Komunikasi, informasi dan Statistik (Diskominfotik) Lampung Ganjar Jationo mewakili Gubernur Lampung Arinal Djunaidi untuk membuka acara, Ketua PWI Lampung Supriyadi Alfian. Konferja itu juga diikuti ketua, sekretaris, bendahara PWI 14 kabupaten/kota.
Ganjar menegaskan wartawan memiliki kontribusi besar dalam pembangunan di Provinsi Lampung melalui dukungan dan kritik.
"Kritik itu menurut kami salah satu dukungan. Apalagi kritik yang konstruktif dalam bentuk alternatif solusi yang disampaikan," jelasnya.
Terlebih, pers merupakan pilar keempat dalam demokrasi. Karena itu, masyarakat dan pemerintah sangat membutuhkan peran pers.
Sehingga, dia pun sangat menyambut baik terselenggaranya Konferensi Kerja PWI Provinsi Lampung masa bhakti 2016-2021.
Menurutnya, PWI sebagai organisasi wartawan yang profesional harus membangun sinergisitas dengan organisasi wartawan lainnya.
Konferensi kerja dipimpin kepala sidang Ketua Dewan Kehormatan PWI Lampung Iskandar Zulkarnain, Sekretaris PWI Lampung Nizwar, Wakil Ketua Bidang Organisasi, Ketua PWI Lamtim dan Ketua PWI Lamteng.
Dalam konferensi kerja itu, pimpinan sidang Iskandar Zulkarnain meminta kepengurusan mendatang dapat memperjuangkan lahan kantor PWI Lampung kepada Pemprov Lampung di Kotabaru dan Museum Pers.
“Saya mengusulkan adanya Museum Pers di Tubaba dan kita coba gagas ini ke depan,” kata Iskandar yang merupakan Pemimpin Redaksi Lampung Post.
Iskandar menyebutkan keberadaan Museum Pers di Tubaba tersebut lantaran salah satu Tokoh Pers Nasional yang juga mantan Ketua Dewan Pers, Bagir Manan, berasal dari wilayah Tulangbawang Barat.
Menurutnya, keberadaan Museum Pers tersebut nantinya dapat bermanfaat dalam mengabadikan jejak perjalanan pers, khususnya di Provinsi Lampung.
