Kemunculan buaya berukuran tiga sampai empat meter menjadi tontonan warga. Buaya biasanya keliling mencari makan atau berjemur di pinggir sungai pada jam-jam 10 pagi, tengah hari hingga menjelang sore. Reptil ini tidak terusik oleh hiruk pikuk seputar jembatan maupun kehadiran warga.
Buaya muara Sungai Way Semaka cepat berkembang biak sehingga sebagian menyebar ke perairan pantai dan hulu sungai. Migrasi buaya menimbulkan konflik dengan warga dan nelayan.
Pemkab Tanggamus mendata tujuh orang menjadi korban terkaman buaya muara setahun terakhir. Korban terdiri warga Pekon Banjarsari 4 orang, Sudimoro 2 orang, dan Purnomo 1 orang. Serangan buaya sejauh ini baru menimbulkan korban luka-luka.
Migrasi buaya muara sampai bawah Jembatan Banjarnegoro Sungai Way Semaka meresahkan warga setempat. Kemunculan buaya ini baru setahun terakhir. Kegiatan mandi dan mencuci jadi terhambat. Warga meminta perhatian pemerintah untuk mencegah konflik baru.
HARDI SUPRAPTO
