Makassar - Aliansi Bela Mahasiswa datangi kantor Kopertais Dan Massa Aksi Yang Di Pimpin Usman Maulana Meminta Agar Pihak Kopertais Mengindahkan Tiga tuntutan Aksi Aliansi bela mahasiswa Cabut S.K Drop Out, Skorsing Kepada Saudara Usman, Muhammad dan Saleh. Kamis (12/8)
Lawan kekerasan akademik, Evaluasi kinerja pimpinan kampus IAI AL-AMANAH Khususnya WR.1 WR.3 dan Dekan Tarbiyah.
Gelar Aksi bela mahasiswa tepat pukul13.00 sampai jam 16.00 (Wita) dikopertais wilayah VIII. Massa aliansi tergabung beberapa lembaga-lembaga dan keterlibatan mahasiswa ditiap tiap kampus yang ada diprovinsi Sulawesi Selatan.
Jendral lapalngan Usman telah menguraikan dihadapan pihak kepolisian dan pihak Kopertais bahwa kebijakan kampus INSTITUT AGAMA ISLAM, (IAI AL-AMANAH) adalah keputusan sepihak yang sama sekali seluk beluk ini hanya diketahui WR.1 WR.3 dan Dekan Tarbiya. Kemudian S.K Drop Out hanya di tanda tangani oleh rektor IAI AL-AMANAH. Ujarnya
"Menyampaikan bahwa IAI AL-AMANAH cacat administrasi karena SK D.O memberikan keterangan tembusan kepada beberapa lembaga pemerintah khususnya Kopertais wilayah VIII yang sama sekali tidak ada tembusan yang masuk dikopertais".
Koordinator lapangan dalam orasinya menyampaikan bahwa kampus IAI Al – Amanah Sangat melanggar karena membuat sebuah keputusan yang tidak berpedoman dengan statuta IAI AL-AMANAH yang tidak sepatutnya mahasiswa kena sanksi drop out karena puisi, sedangkan statu IAI AL-Amanah sendiri tertulis bahwa puisi itu bagian dari eksistensi kampus IAI AL-AMANAH.
Unjuk rasa yang dilakukan oleh ALIANSI BELA MAHASISWA Sekertaris Kopertais DR. Nur Taufik Sanusi, telah menyampaikan kepada semua massa aksi bahwa menjami akan memediasi korban dengan rektor IAI AL-Amanah dikantor Kopertais wilayah VIII dan mengevaluasi kinerja pimpinan kampus IAI Al-Amanah pada hari tgl 18 Agustus 2021.