-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Salah satu Tradisi Desa : yang Masih dilestarikan,"Lebaran Ketupat" walau dimasa Pandemi

Rabu, 19 Mei 2021 | Rabu, Mei 19, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-09-23T17:31:19Z


LawutvNews,Madiun Lebaran ketupat merupakan tradisi masyarakat Jawa yang sudah ada sejak lama. Perayaan lebaran ketupat ini dilaksanakan satu minggu setelah lebaran Hari Raya Idul Fitri.

Pada tahun 2021 ini, 1 syawal jatuh pada tanggal 13 Mei sehingga perayaan lebaran ketupat dilakukan pada 8 syawal setelah menyelesaikan enam hari puasa syawal. Tepatnya lebaran ini jatuh pada, Kamis (20/5/2021).

 Lebaran ketupat ini memiliki sebuah filosofi. Kata “ketupat” atau dalam bahasa Jawa biasa disebut “kupat” yaitu “ngaku lepat” (mengakui kesalahan) dan “laku papat” (empat tindakan). Tradisi sungkeman menjadi implementasi “ngaku lepat” (mengakui kesalahan) bagi orang Jawa. Sementara, “laku papat” (empat tindakan) dalam perayaan lebaran yang dimaksud adalah lebaran, luberan, leburan, dan laburan.

Menjelang hari lebaran ketupat, sejumlah masyarakat Desa Krandegan khususnya berbondong-bondong membeli daun kelapa atau dalam bahasa Jawa biasa disebut “janur atau blarak”. Biasanya masyarakat merayakan lebaran ketupat dengan saling membagikan masakan ketupatnya ke saudara-saudara maupun ke tetangga-tetangga sekitar.

Salah satu warga Desa Krandegan, Karti (74) menyampaikan bahwa tradisi berbagi ketupat saat lebaran merupakan turun-temurun sejak dahulu. Akan tetapi lebaran ketupat dua tahun belakangan ini tidak begitu ramai, karena masih dalam masa pandemi sehingga anak-anak beliau tidak bisa melakukan mudik lebaran untuk berkunjung ke kampung halaman. 

Meskipun suasana lebaran ketupat di Desa Krandegan ini tidak terlalu meriah seperti tahun sebelumnya. Masyarakat masih antusias bahkan konsisten membuat ketupat, karena masyarakat di Desa Krandegan percaya bahwa dengan saling berbagi inilah adalah salah satu cara untuk mempererat tali silaturahmi.

Penulis : Roh/mg
×
Berita Terbaru Update