PMII IAIN Pontianak - Hari Puisi Nasional bertepatan dengan 28 April 2021 menjadi pengingat dengan kepergian Chairil Anwar, penyair terkemuka Indonesia.
Chairil Anwar terkenal dengan puisinya yang berjudul "Aku" ditulis tahun 1943, dimuat di majalah Timur pada 1945 dan dianggap sebagai puisi yang berpengaruh pada masa itu.
"Sebagai orang yang pertama kali merintis jalan dan membentuk kesusastraan Indonesia, ia dapat dikatakan orang yang terbesar pengaruhnya dari angkatan 45," tulis Artati Sudirjo seperti dikutip H.B. Jassin dalam Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45 (1956).
Profil Chairil Anwar
Puisi berjudul "Aku" merupakan karya penyair terkenal Chairil Anwar yang sangat menginspirasi.
Chairil Anwar lahir pada 26 Juli 1922 dan wafat 28 April 1949. Kaitannya dengan kepergian penyair terkenal ini, Indonesia menetapkan 28 April sebagai Hari Puisi Nasional.
Dijuluki "Si Binatang Jalang", Chairil lahir sebagai anak tunggal dari pasangan Toeloes dan Saleha.
Sejak kecil Chairil suka membaca buku dan kecintaannya pada literasi membawanya bertemu dengan teman-teman sastrawan lain; Subagyo Sastrowadoyo, H.B. Jassin dan lainnya.
Puisi Kontroversial yang berjudul "Siap Sedia" dan "Aku" dianggap sebagai pendobrak cara berpuisi bagi sebagian khalayak dan Chairil dijuluki "Binatang Jalang".
Puisi "Aku" Karya Chairil Anwar (Maret 1943)
Aku
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluruh menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari hingga hilang pedih peri
Dan aku lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Penulis : Novianto