-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

MARI BERGANDENG TANGAN, JENGGIRAT TANGI.

Kamis, 09 Mei 2019 | Kamis, Mei 09, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2021-10-15T04:20:35Z
Gambar Editing Oleh Pengelola Website

Rezim pemerintahan kabupaten rupanya cukup pandai bersolek untuk menetupi belang. Dalam dua dekade kepemimpinan bupati hari ini tampak dia menggenjot industri pariwisata hingga merayap diberanda-beranda media menstream bahkan manca negara.


Perjalanan 2 periode rezim ini telah berhasil membungkam para aktor-aktor kritis dan membuai masyarakatnya dengan langgam yang lemah gemulai dan ke-piawainnya menarik simpati rakyat.

Banyuwangi wilaya dengan tapak sejarah yang cukup panjang, dalam beberapa jargon dan diskursus para pemikir banyuwangi di forum-forum formal ataupun informal. Kota gandrung ini memiliki benteng alami yang di kelilingi gugusan gunung dan hutan lebat serta karang-karang yang membentuk pertahanan dilautan.

Bagi sebagian tokoh, banyuwangi aman dalam cangkang yang tak mudah retak. Jangan salah mari kita berhitung, di setiap penjuru kita dikepung oleh massifnya industrialisasi kapital mulai hulu hingga hilir.

Sebut saja beberapa wilayah yang akhir-akhir ini muncul kepermukaan untuk melakukan protes seperti kasus Satumin petani wilayah songgon yang tercekik oleh sistem feodalisme hutan warisan kolonial dan beberapa wilayah hutan di banyuwangi yang di akupasi oleh negara sebagai hak milik (bukan mengelola), petani kampung bongkoran, alasbuluh di daerah wongsorejo yang bertahun-tahun tidak mendapat kepastian tentang tanah kelahiran dan dalam bayang-ketakutan industrialisasi serta bisnis keruk tambang galian C, Industri Estraktif (pemurnian) emas di sepanjang bentang kawasan hutang lindung ujung selatan banyuwangi yang sudah terkapling-kapling dan terancam hilang, Gunung ijen di kec. licin yang menjadi penanda perbatasan banyuwangi-bondowoso yang juga mulai terancam ke-alamian-nya sebagai salah satu pusat biosfer dunia serta memiliki blue fire (api biru) yang konon hanya ada 2 di dunia tak akan lama lagi di jadikan industri pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal) yang rentang resiko. begitu wilayah-wilayah lain yang tercecer seperti muncar dll.

Gunung, hutan, dan laut kini sudah tidak menjamin keamana warga. Sebagai masyarakat yang egaliter, gunung dan hutan merupakan cangkang penduduk banyuwangi untuk menghindar dari bahaya seperti sebaran masyarakat blambangan di lereng gunung raung dan ijen.

Banyuwangi sudah tidak aman lagi kawan. Rezim ini cukup berhasil membungkam bahkan memenjarakan akal sehat kita untuk menjaga tanah warisan leluhur.

Sebagai daerah yang pernah jaya pada masa sejarah dengan kegagahan para ksatria dan masyarakatnya, rasanya cukup mudah untuk membangun tekat bersama mengembalikan kejayaan banyuwangi pada rakyatnya.

Semoga catatan singkat ini dapat memantik diskursus lebih besar lagi serta kembali fokus melihat pelosok-pelosok dari penjuru banyuwangi.

Akhir kalimat, ijinkan saya menyapa dan bertanya. kemana pemuda dan kaum intelektual terdidik banyuwangi ?

Oleh: Rekse Umu Romadhon
×
Berita Terbaru Update