Pontianak - Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC. PMII) Kota Pontianak dan PC. PMII Kabupaten Kubu Raya gelar penggalangan dana di Bundaran Bambu Runcing Jl. A. Yani, Jumat (25/1/2019), sekitar pukul 14.00 WIB.
Penggalangan dana tersebut bertujuan untuk membantu saudara-saudara yang terkena musibah di Sulawesi Selatan (Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Maros, Pangkep, dan Barru). Namun, saat setelah penggalangan dana mulai berjalan dan mulai mendapatkan dana dari para masyarakat, ada segerombolan Satpol PP menghalangi aksi penggalangan dana tersebut. Ironisnya, atribut-atribut dan kardus-kardus itu dibawa oleh Satpol PP.
Menurut Ismail selaku Kordinator lapangan aksi penggalangan dana, aksi penggalangan dana ini bukan hanya sekali atau dua kali melainkan sudah berkali- kali. Tapi, kenapa secara tiba-tiba waktu berjalannya aksi kali ini malah langsung berhadapan dengan Satpol PP.
"Sejak dulu kami melakukan aksi penggalangan dana tidak ada permasalahan. Bahkan, sudah izin ke Dinas Sosial Kota Pontianak. Namun, kali ini malah dipersulit dalam mengurus surat izin aksi penggalangan dana ini. Lebih dari itu Kami sebenarnya masih bingung tentang PERDA yang mengatur tentang penggalangan dana karena tidak adanya sosialisasi kepada organisasi kemahasiswaan," tegas Ismail kecewa.
Diceritakannya, awal peraturan untuk perizinan aksi penggalangan dana ini harus kepada pihak kepolisian. Akan tetapi sekarang ini sudah berubah yaitu melalui Dinas Sosial. "Sedangkan kami sudah izin kepada Dinsos. Dari Dinsos pun tidak ada masalah apa-apa," katanya.
Sedangkan menurut Syarifah Ardiana selaku Kasat Pol PP, meminta agar aksi penggalangan dana ini harus diberhentikan, saya akan Tipiring dan akan ditindaklanjuti secara hukum," ancamnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa kali ini dianggap sebagai sosialisasi. Untuk membantu saudara yang terkena musibah itu masih banyak jalan lainnya. Untuk itu, ia meminta kotak-kotak itu dikumpulkan.
"Sebanarnya bukan hanya kotak-kotak yang harus dibawa, tapi harus dengan uangnya. Akan tetapi karena rasa sayang dan kasihan jadi kami dari pihak Satpol PP hanya akan membawa
kotak-kotaknya saja. Untuk uangnya tidak apa-apa agar disalurkan oleh para aksi penggalangan dana," jelas Syarifah.
Farizal Amir, selaku Ketua PC. PMII Kota Pontianak yang baru 1 Minggu lalu terpilih, menolak permintaan tersebut. Bahkan, ia meminta jika ingin membawa kotak-kotak ini silakan bawa. Akan tetapi jangan dibawa semuanya. "Karena uang ini kami akan kirimkan buat bantuan kepada saudara-saudara yang terkena musibah,"
Farizal Amir sangat menyayangkan sikap arogansi dari pihak Satpol PP, semestinya memberikan sosialisasi terlebih dahulu bukan main angkut-angkut seperti ini, awalnya kami sudah mengajak diskusi, tapi mereka sudah tidak mau mendengar alasan dari kita.
Amir juga mendesak agar Kepala Satpol PP Kota Pontianak meminta maaf, jika dalam waktu dekat permintaan maaf tidak di sampaikan, kami akan beramai-ramai mendatangi Kantor Satpol PP dan Dinas Sosial Kota Pontianak agar sama-sama mengkaji PERDA yang berlaku, tegasnya.
Penulis : Rokib, Biro Pers dan Media PC. PMII Kota Pontianak
Editro : Nauval. FR