Fauzi Hasan (mengepalkan tangan) saat memberikan pengarahan kepada Satpol-PP akan pentingnya menjaga kelestarian Islamic Center, Kamis (14/9). (Ahmad Sobirin) |
PANARAGAhttp://www.lampost.co/N (Lampost.co) -- Pemerintah daerah (Pemda) Tulangbawang barat (Tubaba) merencanakan pembentukan Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) yang khusus bertugas mengelola masjid Baitussobur 99 cahaya, calon Islamic Center di kabupaten Tubaba, yang saat ini belum finishing.
Wakil Bupati Tubaba, Fauzi Hasan mengatakan dalam waktu dekat akan mengusulkan hal ini dan mencari pihak ketiga terkait kerjasama profesional dalam pengelolaan Islamic Center.
"Saya kedepan merencanakan hal itu dan pak bupati pun berpikiran begitu, sehingga ada orang yang kira-kira jika bertugas di sini tidak mikir lagi karena dia sudah bisa makan dengan gajinya dari sini, seperti halnya satpam Bank misalnya," kata Wabub saat dijumpai Lampost.co, Kamis (14/9/2017), usai memberikan pengarahan kepada Satpol-PP dalam apel pagi di lantai dasar gedung sesat agung.
Langkah tersebut diambil dalam rangka mengamankan aset bernilai miliaran rupiah yang berada dilingkungan masjid Baitusshobur dari gangguan orang orang yang tidak bertanggung jawab, yang dikawatirkan akan merusak keindahan dan kenyamanan khususnya program yang telah direncanakan.
"Jika hanya mengandalkan tugas Satpol-PP ya namanya juga tugas sampingan, ya tidak bisa diandalkan," kata Wabub.
"Untuk sementara kita hanya membentuk UPTD khusus untuk Islamic Center ini saja karena besar, sedangkan taman yang lainnya akan diserahkan kepada dinas dinas terkait lainnya," kata Wabub.
Pengarahan bernada keras yang di sampaikan langsung Wabub kepada Satpol-PP yang bertugas di lingkungan masjid Baitusshobur tersebut menindaklanjuti laporan adanya penyusutan jumlah ikan air tawar yang berada di danau buatan sekeliling kompleks yang diduga akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Tidak hanya ikan saja yang perlu kita dijaga kelestariannya, taman-taman ini harganya sangat mahal satu pohon ada yang seharga Rp25 juta," ujarnya.
Namun Wabub menjelaskan, kemarahan nya kepada petugas jaga (Satpol-PP) bukan karena soal ikan yang jumlahnya menyusut namun lebih kepada keberlangsungan program yang telah direncanakan selama ini.
"Saya tegaskan kemarahan saya tadi bukan soal ikan yang hilang, tapi ini ada gangguan pembangunan, lebih celaka lagi jika yang menggangu ini yang seharusnya membantu, makanya kita rencanakan untuk membentuk segera UPTD tersebut," kata Wabub.