Oleh Hadhratus Syekh Ahmad Asrory Al Ishaqy Disampaikan Oleh KH Ahmad Muwafiq
Mendidik (momong) manusia itu tidaklah mudah lebih mudah (momong) kambing dari pada manusia.
Di Gresik ada salah satu kelompok atau gerombolan berandal dengan ciri khasnya berambut panjang dengan gaya gimbal yang kita kenal dengan sebutan geng orong-orong.
Beliau mendidik (momong) mereka semua, padahal beliau duduk dan tidur saja itu sudah mulia bagi seorang Hadhratus Syekh Ahmad Asrory Al Ishaqy putra KH Muhammad Utsman Al Ishaqy seorang sang singa podium pewaris Thoriqoh dari KH Muhammad Romli Tamimi dari Jombang.
Manusia mempunyai kekuatan besar didunia bahkan mampu berkuasa dan menciptakan duniannya sendiri.
Akan tetapi manusia akan kalah dengan "Ngantuk" seberapun itu gagahnya.
Manusia jika ingin menang harus mengalahkan "Ngantuk" dalam dirinya, begitupun sebaliknya jika tidak bisa mengalahkan "Ngantuk" maka akan kalah dan tak berdaya.
15 tahun Rasulullah SAW naik gunung untuk mengalahkan "Ngantuk"
25 tahun Syekh Abdul Qodir Al Jaelani untuk mengalahkan "Ngantuk" harus berjalan melewati padang pasir sehingga mendapat gelar Rajanya Para Wali
3 tahun Sunan Kali Jaga untuk mengalahkan "Ngantuk" harus bertapa disamping sungai sehingga mendapat gelar Rajanya Wali Jawa.
Mendidik (momong) manusia itu tidaklah mudah lebih mudah (momong) kambing dari pada manusia.
Di Gresik ada salah satu kelompok atau gerombolan berandal dengan ciri khasnya berambut panjang dengan gaya gimbal yang kita kenal dengan sebutan geng orong-orong.
Beliau mendidik (momong) mereka semua, padahal beliau duduk dan tidur saja itu sudah mulia bagi seorang Hadhratus Syekh Ahmad Asrory Al Ishaqy putra KH Muhammad Utsman Al Ishaqy seorang sang singa podium pewaris Thoriqoh dari KH Muhammad Romli Tamimi dari Jombang.
Manusia mempunyai kekuatan besar didunia bahkan mampu berkuasa dan menciptakan duniannya sendiri.
Akan tetapi manusia akan kalah dengan "Ngantuk" seberapun itu gagahnya.
Manusia jika ingin menang harus mengalahkan "Ngantuk" dalam dirinya, begitupun sebaliknya jika tidak bisa mengalahkan "Ngantuk" maka akan kalah dan tak berdaya.
15 tahun Rasulullah SAW naik gunung untuk mengalahkan "Ngantuk"
25 tahun Syekh Abdul Qodir Al Jaelani untuk mengalahkan "Ngantuk" harus berjalan melewati padang pasir sehingga mendapat gelar Rajanya Para Wali
3 tahun Sunan Kali Jaga untuk mengalahkan "Ngantuk" harus bertapa disamping sungai sehingga mendapat gelar Rajanya Wali Jawa.