-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Konsensus dilema kaderisasi cabang pmii banyuwangi

Jumat, 10 Maret 2017 | Jumat, Maret 10, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2021-10-15T04:20:44Z
Absennya PMII Banyuwangi mengakibatkan kondisi daerah Banyuwangi tidak di jamah oleh mahasiswa pergerakan yang berimplikasi banyak munculnya konflik dalam masyarakat yang tidak tersoroti. Lemahnya nalar kritis kader menyebab pemikiran konstruktif kader kosong kehilangan paradikmatik. kader harus bisa di cairkan dengan penebusan dosa untuk mereformulasi struktur dan fungsi PC. PMII BANYUWANGI.


Dinamika pergerakan mahsiswa terbungkam dan redam dalam ruang yang tidak kosong absennya pmii banyuwangi menjadi prematur dan pukulan moral karena tidak mampu mempertanggung jawabkan pengetahuannya, kpmii-an nya, dan terhadap tridharma perguruan tinggi.

Pmii sebagai instrumen kaderisasi dan perjuangan menjadi prematur karena komitmen dan kelalaian pengurus untuk total berdedikasi terhadap organisasi. Lagi-lagi ini dosa yang tidak perlu di lakukan.
Jargon perjuangan di lantunkan dalam forum-forum resmi atau tidak resmi dari setiap perhelatan pemikiran kader "saat bendera di kibarkan pantang untuk di turunkan, mundur satu langkah adalah bentuk penghianatan" tidak cukup membentuk kader menjadi ulul albab secara utuh.

Motivasi kader untuk mengembangkan potensinya berada di ruang sempit ini disadari karena tidak ada jalan dari pc. Pmii banyuwangi hingga dinamika menjadi kering dan kondisi pmii jadi monoton artinnya ini situasi yang menjemukan bagi kader.

Hari ini PC. PMII BANYUWANGI mengadakan acara mengundang komisariat dalam rangka sosialisasi agenda cabang seolah menghapus luka kaderisasi.
Acara yang tidak substansial ini mengaburkan pemikiran kader untuk tidak mempertanyaan mana peran cabang terhadap kaderisasi hari ini ?

Hal yang paling krusial terhadap lemahnya pola kaderisasi bisa menyebabkan lemah partisipasi kader akhirnya kader mencari dunianya sendiri untuk mengemembangkan potensi hal seperti harus di hindari serta daya tawar pmii banyuwangi dalam merekrut anggota tidak berdaya saing.

Perlu di sadari realitas hari ini pmii banyuwangi dalam stagnasi abu-abu. Tidak jelas aras sistem logosnya secara realistis positifis bermuara, sistem nilai tanpa etik dan aestetik, serta tanggung jawab teologis akan nilai dasar pergerakan sebagai sublimasi pembebasan kaum pergerakan.

Gengsiisme struktural untuk mengakui aibnya mencoba mengubur kesalahannya di rasa tidak pantas di lakukan hal yang bernada menyembunyikan kesalahan adalah tindakan para kriminal yang takut akan konsekuensi hukum. Semoga tulisan ini bisa menjadi mimikri tersendiri secara organisatoris para pengurus cabang hari ini dan pada semua kader yang telah berdosa mendiamkan kemunafikan.

Di tulis di banyuwangi (09/03/2017)
Dalam dimensi perjuangan.
×
Berita Terbaru Update